Kandidat Juara Liga Champions 2023

Daftar Tim asal Inggris Juara Piala/Liga Champions

Inilah daftar raja sepakbola Eropa sejak 1955/56 saat masih bernama Piala Eropa hingga berformat Liga Champions seperti sekarang.

Real Madrid dan Liga Champions. Dua entitas yang rasanya memang sudah ditakdirkan untuk terus bersatu.

Los Blancos kembali dinobatkan sebagai raja Eropa usai menumpas perlawanan sengit Borussia Dortmund pada final yang digelar di Stadion Wembley, Minggu (2/6) dini hari WIB.

Dikepung BVB hampir sepanjang laga, pasukan Carlo Ancelotti akhirnya menemukan jalan keluar ketika Dani Carvajal menanduk sepak pojok Toni Kroos pada menit ke-74. Sembilan menit berselang, blunder Ian Maatsen menghadiahkan gol kedua untuk Madrid, yang diceploskan tanpa cela oleh Vinicius Junior.

Kemenangan ini menjadikan Ancelotti pelatih pertama dalam sejarah yang mampu memenangkan lima trofi Si Kuping Besar. Sementara itu Paco Gento kini tak lagi menjadi satu-satunya pemain dengan koleksi trofi Piala Eropa/Liga Champions terbanyak, setelah Carvajal, Kroos, Luka Modric, dan Nacho menggenapkan koleksi mereka menjadi enam juga.

Real Madrid dan Liga Champions. Tak terhindarkan.

SIAPA YANG PALING BANYAK MENJADI JUARA PIALA EROPA/LIGA CHAMPIONS?

Dominasi Real Madrid di pentas tertinggi Eropa level klub ini masih belum tergoyahkan, dengan Los Blancos mengoleksi total 15 trofi, jauh melebihi klub-klub lain.

Pesaing terdekat mereka, klub raksasa Serie A Italia, AC Milan, baru mengumpulkan tujuh trofi, yang artinya Madrid memiliki dua kali lebih banyak trofi dari kolektor kedua terbanyak.

Sementara itu, Liverpool harus puas berada di urutan ketiga bersama Bayern Munich dengan enam gelar dan Barcelona memiliki lima trofi.

Daftar selengkapnya siapa saja juara Piala Eropa/Liga Champions bisa pembaca saksikan di bawah ini:

Sederet laga seru akan tersaji hari ini, di antaranya mempertemukan ac milan vs borussia dortmund,. Jadwal liga champions matchday keempat akan kembali bergulir pada rabu (8/11/2023) malam ini dan kamis dini hari wib.

Arne Slot menilai hasil imbang Arsenal vs Liverpool bukan patokan untuk persaingan juara Liga Inggris. Namun, ia menilai hasil ini cerminan kualitas Si Merah.

Arsenal vs Liverpool berakhir imbang 2-2 pada lanjutan Liga Inggris di Emirates Stadium, Minggu (27/12/2024) malam WIB. Dua gol The Gunners lahir lewat Bukayo Saka dan Mikel Merino. Si Merah membalas melalui Virgil van Dijk dan Mohamed Salah.

Hasil ini bikin Liverpool berada di posisi kedua dengan 22 poin tertinggal satu poin dari Manchester City di posisi pertama. Arsenal di urutan ketiga dengan 18 poin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga tim ini diprediksi bakal terus bersaing dalam perebutan gelar Liga Inggris musim ini. Manajer Livepool, Arne Slot tapi belum mau berbicara banyak soal peluang timya juara. Hal ini karena musim ini baru dimulai.

Namun, ia menilai keberhasilan mencuri poin di kandang Arsenal menunjukkan kapasitas The Reds. Mereka mampu bersaing dengan tim-tim papan atas Liga Inggris. Hasil imbang atas Arsenal jadi modal berharga untuk melanjutkan kiprah Si Marah demi terus konsisten di Liga Inggris.

"Satu-satunya hal yang saya lihat adalah, 'Bisakah kalian mendapatkan hasil dalam pertandingan tandang yang sulit seperti ini?' Dan cara kami melakukannya sangat menyenangkan bagi saya dan kami baru menjalani sembilan atau 10 pertandingan musim ini," ujar Slot dikutip dari situs Liverpool.

"Namun, melihat bahwa kami dapat bersaing dengan Arsenal yang kuat di stadion mereka, itu sangat menyenangkan untuk dilihat. Namun, apa yang akan terjadi pada akhir musim, saya belum bisa memberi tahu Anda," jelasnya.

Liga Juara-Juara AFC 2023–24 akan menjadi edisi ke-42 kejohanan bola sepak kelab utama Asia yang dianjurkan oleh Konfederasi Bola Sepak Asia (AFC), dan edisi ke-21 jika di bawah gelaran semasa Liga Juara-Juara AFC.

Musim ini adalah yang pertama mempunyai jadual antara tahun dari September (musim luruh hingga musim bunga) dan bukannya jadual antara tahun (musim bunga hingga musim luruh) sejak musim 2002–03.[2] Edisi kali ini menyaksikan pertambahan bilangan pemain awal dengan 35 pemain boleh didaftarkan; pasukan akan dapat menurunkan enam pemain asing dalam permainan, di mana salah seorang pemain ini mestilah dari negara Asia yang lain.

Pemenang kejohanan akan layak secara automatik ke Liga Juara-Juara AFC 2024–25, memasuki peringkat play-off kelayakan, jika mereka tidak layak melalui prestasi domestik mereka.[3]

47 ahli persatuan AFC yang diletakkan berdasarkan prestasi pasukan kelab itu sepanjang empat tahun terakhir dalam kejohanan AFC (Kedudukan Dunia FIFA pasukan kebangsaan mereka tidak lagi dipertimbangkan).[4] Slot diperuntukkan dengan kriteria berikut mengikut Penyertaan Manual:[5]

Untuk Liga Juara-Juara AFC 2023–24, persatuan diperuntukkan slot mengikut kedudukan persatuan mereka yang diterbitkan pada 24 November 2021,[8][9][10] yang mengambil kira prestasi mereka dalam Liga Juara-Juara AFC dan Piala AFC dalam tempoh antara 2013 dan 2021 dan liga domestik mereka.[a]

Dalam jadual berikut, jumlah penampilan dan penampilan terakhir hanya diambil dari musim 2002-03 (termasuk pusingan kelayakan), ketika kejohanan ini dijenamakan semula sebagai Liga Juara-Juara AFC.

Nota: Hanya pasukan yang diberi jaminan tempat akan dipaparkan.

Jadual kejohanan adalah seperti berikut.[14]

Dalam play-off kelayakan, setiap padanan dimainkan sebagai satu perlawanan. masa tambahan dan penalti digunakan untuk menentukan pemenang jika perlu.[15] Gambaran play-off kelayakan untuk setiap wilayah ditentukan berdasarkan kedudukan persatuan setiap pasukan dan pengagihan mereka dalam persatuan mereka, dengan pasukan dari kedudukan persatuan tertinggi menjadi tuan rumah perlawanan. Pasukan dari persatuan yang sama tidak boleh diletakkan ke dalam padanan yang sama. Lapan pemenang pusingan play-off (masing-masing empat dari Wilayah Barat dan empat dari Wilayah Timur) akan mara ke peringkat kumpulan untuk menyertai 32 peserta yang layak secara langsung.

Cabutan bagi peringkat kumpulan telah diadakan pada 24 Ogos 2023, di Rumah AFC di Kuala Lumpur, Malaysia. 40 pasukan telah ditarik ke dalam sepuluh kumpulan empat pasukan: lima kumpulan masing-masing di Wilayah Barat (Kumpulan A–E) dan Wilayah Timur (Kumpulan F–J). Untuk setiap zon, pasukan diagihkan ke dalam empat balang dan ditarik ke posisi yang relevan dalam setiap kumpulan, berdasarkan pada Kedudukan persatuan mereka dan pengagihan mereka dalam persatuan mereka, dengan mempertimbangkan keseimbangan teknikal antara kumpulan. Pasukan dari persatuan yang sama tidak dapat dimasukkan ke dalam kumpulan yang sama.

Pada peringkat kumpulan, setiap kumpulan dimainkan perlawanan kumpulan secara timbal balik di tempat sendiri dan tempat lawan. Juara kumpulan dan tiga naib juara terbaik mara ke peringkat kalah mati.

Kumpulan-kumpulan tersebut disenaraikan mengikut mata (3 mata untuk menang, 1 mata untuk seri, 0 mata untuk kalah). Jika terikat pada mata, pemecah seri digunakan dalam perintah berikut (Artikel Peraturan 8.3):

Peraturan untuk klasifikasi: 1) Mata; 2) Perbezaan gol; 3) Jaringan gol; 4) Mata Disiplin; 5) Undian terbanyak.

Peraturan untuk klasifikasi: 1) Mata; 2) Perbezaan gol; 3) Jaringan gol; 4) Mata Disiplin; 5) Undian terbanyak.

Dalam peringkat kalah mati, 16 pasukan memainkan kejohanan penyingkiran tunggal, dengan pasukan berpecah kepada dua kawasan sehingga perlawanan akhir. Setiap pertemuan dimainkan di tempat sendiri dan tempat lawan secara timbal balik. Masa tambahan dan penalti digunakan untuk menentukan pemenang jika perlu (perhatikan bahawa peraturan gol tempat lawan telah dimansuhkan) (Peraturan Perkara 10.1).[17] Susunan perlawanan (tempat sendiri lwn tempat lawan) ditentukan semasa undian, kecuali perlawanan akhir. Perlawanan akhir telah ditentukan secara bergilir-gilir, dengan perlawanan akhir pertama akan dianjurkan oleh pasukan dari wilayah Timur. Perlawanan yang dipasangkan akan ditentukan pada acara undian tunggal, yang dibuat pada 28 Disember 2023.

Dalam pusingan 16, juara setiap kumpulan menentang naib juara kumpulan lain dari rantau yang sama, dengan juara kumpulan menjadi tuan rumah perlawanan kedua.

Suku akhir pertama akan dimainkan pada 4, 5 dan 6 Mac, dan suku akhir kedua akan dimainkan pada 11, 12 dan 13 Mac 2024.

Separuh akhir pertama akan dimainkan pada 16 dan 17 April, dan separuh akhir kedua akan dimainkan pada 23 dan 24 April 2024.

Pasukan tersingkir dalam pusingan ini.

Pemain tidak berada dalam pasukan tetapi pasukan masih aktif untuk pusingan ini.

Nota: Gol yang dijaringkan dalam play-off kelayakan dan perlawanan yang dibatalkan oleh AFC tidak dikira semasa menentukan penjaring terbanyak (Peraturan Perkara 64.4).[perlu rujukan]

Jika anda melihat rencana yang menggunakan templat {{tunas}} ini, gantikanlah dengan templat tunas yang lebih spesifik.

JAKARTA - Setidaknya ada 5 klub Liga Inggris yang pernah juara Liga Champions dan mereka selalu dijadikan sebagai tim jagoan di setiap musimnya. Nama besar mereka tentu saja menciptakan ekspektasi publik.

Beberapa musim terakhir performa klub asal Liga Inggris di Liga Champions menjadi perhatian para penikmat si kulit bundar. Bagaimana tidak klub Liga Inggris hanya sekali absen di laga final turnamen antarklub Eropa itu dalam lima musim terakhir.

Hal itu menunjukan jika kekuatan sepakbola asal Negeri Pangeran Charles itu tak boleh dianggap sebelah mata. Bahkan Manchester City akan meraih trofi Si Kuping Besar di musim ini apabila sukses menjungkalkan Inter Milan di laga final pada Juni 2023 mendatang.

Lalu klub mana saja yang masuk dalam daftar 5 klub Liga Inggris yang pernah juara Liga Champions? Berikut ini Sportstars.id akan berikan ulasan lengkapnya yang dilansir dari laman resmi interesting football;

Daftar 5 klub Liga Inggris yang pernah juara Liga Champions diawali dari Aston Villa. Klub yang bermarkas di Villa Park itu hanya berpredikat sebagai klub medioker Liga Inggris.

Bahkan Aston Villa beberapa kali terancam degradasi di beberapa musim terakhir. Namun siapa sangka The Villans menjuarai Liga Champions musim 1981-1982 usai Peter Withe dan kolega mampu mengalahkan Bayern Munchen 1-0 di laga final.

Nottingham Forest pernah berjaya di era 1970 dan 1980 an. The Tricky Tree mampu menjuarai Liga Inggris musim 1977-1978 dan berbagai gelar domestik lainnya. Selain itu Nottingham Forest juga dua kali menjuarai Liga Champions secara beruntun yakni pada musim 1979 dan 1980.

Namun setelah era itu klub yang berdiri pada 1865 tersebut paceklik gelar. Bahkan Nottingham Forest sempat degradasi ke Divisi Championship. Klub yang bermarkas di The City Ground itu mampu tampil kembali di kasta tertinggi Liga Inggris pada musim 2022-2023 ini.

KOMPAS.com - Kompetisi kasta kelas atas sepak bola antarklub Eropa atau Liga Champions 2020-2021 telah berakhir.

Hasilnya, tim asal London Chelsea keluar sebagai juara Liga Champions 2020-2021.

The Blues, julukan Chelsea, berhasil menjadi kampiun Liga Champions musim ini setelah mengalahkan Manchester City pada partai puncak.

Duel Man City vs Chelsea yang digelar di Stadion do Dragao, Portugal, Sabtu (29/5/2021) waktu setempat atau Minggu dini hari WIB, berakhir dengan skor minimalis 1-0 untuk kemenangan The Blues.

Baca juga: NGolo Kante, Sang Penjelajah yang Bawa Chelsea Juara Liga Champions

Gol tunggal pasukan Thomas Tuchel dicetak oleh Kai Havertz pada menit ke-42.

Bagi The Blues, ini merupakan trofi "Si Kuping Besar" kedua mereka sepanjang sejarah klub.

Trofi pertama "Si Kuping Besar" Chelsea diraih pada musim 2011-2012.

Dengan ini, Chelsea berhasil menyamai jumlah trofi Liga Champions milik tim asal Inggris lainnya, yaitu Nottingham Forest yang juga mengoleksi dua trofi "Si Kuping Besar".

Baca juga: Jumlah Gelar Chelsea Usai Juara Liga Champions 2020-2021

Lalu, siapa tim asal Inggris yang meraih trofi Liga Champions terbanyak?

Sejak kompetisi masih bernama Piala Champions Eropa hingga berformat Liga Champions seperti sekarang, Liverpool masih memegang status sebagai peraih trofi Liga Champions terbanyak asal Inggris dengan koleksi enam titel.

Enam titel The Reds itu diraih pada 1977, 1978, 1981, 1984, 2005, dan 2019.

Kemudian disusul oleh Manchester United dengan koleksi tiga titel yang diraih pada 1968, 1999, 2008.

Baca juga: Kisah di Balik Pembuatan Trofi Liga Champions

Di posisi ketiga, ada Chelsea (2012, 2021) dan Nottingham Forest (1979, 1980) yang sama-sama mengoleksi dua titel.

Adapun di posisi terakhir, ada Aston Villa dengan satu titel yang diraih pada 1982.

Jika dijumlahkan, total tim asal Inggris sudah mebawa pulang trofi Piala/Liga Champions sebanyak 14 kali.

Daftar lengkap juara liga-liga top Eropa

Tonton keseruan Liga Champions, Liga Europa, dan kompetisi top lainnya dari rumah hanya di IndiHome! Untuk informasi lebih lanjut klik di sini.

Liga Champions AFC 2023–2024 akan menjadi edisi ke-42 dari turnamen klub sepak bola utama Asia yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), dan edisi ke-21 sekaligus edisi terakhir dibawah nama saat ini: Liga Champions AFC sebelum berganti ke Liga Champions Elit AFC.

Musim ini adalah yang pertama memiliki jadwal antar tahun dari September (musim gugur hingga musim semi) alih-alih jadwal satu tahun penuh (musim semi hingga musim gugur) sejak musim 2002–2003.[1] Edisi ini melihat peningkatan jumlah pemain pendahuluan dengan 35 pemain dapat didaftarkan; tim akan dapat menurunkan enam pemain asing dalam pertandingan, di mana salah satu pemain tersebut harus masih berasal dari negara Asia lainnya.

Pemenang turnamen akan secara otomatis lolos ke Liga Champions AFC 2024–25, masuk pada tahap play-off kualifikasi, jika mereka tidak lolos melalui liga domestik mereka.[2] Pemenang edisi Liga Champions AFC ini akan lolos ke Piala Dunia Klub FIFA 2025.

Keempat puluh tujuh asosiasi anggota AFC diurutkan berdasarkan performa klub mereka selama empat tahun terakhir di kompetisi AFC (Peringkat Dunia FIFA tim nasional mereka tidak dipertimbangkan dalam hal ini).[3] Slot dialokasikan dengan kriteria berikut sesuai dengan Entry Manual:[4]

Untuk Liga Champions AFC 2023–24, asosiasi dialokasikan slot sesuai dengan Peringkat Kompetisi Klub AFC mereka yang diterbitkan pada 24 November 2021,[7][8][9] yang memperhitungkan performa mereka di Liga Champions AFC dan Piala AFC selama periode antara 2018 dan 2021 dan liga domestik mereka.[a]

Pada tabel berikut, jumlah penampilan dan penampilan terakhir hanya dihitung sejak musim 2002-03 (termasuk babak kualifikasi), saat kompetisi tersebut berganti nama menjadi Liga Champions AFC.

Catatan: Hanya tim yang dipastikan mendapat tempat yang ditampilkan.[b]

Adapun jadwal kompetisi adalah sebagai berikut.[13]

Sebanyak 10 tim bermain di babak penyisihan.

Bagian ini memerlukan pemutakhiran informasi. Harap perbarui artikel dengan menambahkan informasi terbaru yang tersedia.

Di babak sistem gugur, 16 tim akan memainkan turnamen eliminasi tunggal, dengan tim dibagi menjadi dua wilayah hingga final. Setiap pertandingan dimainkan dengan sistem kandang dan tandang dua pertandingan. Waktu tambahan dan adu penalti digunakan untuk menentukan pemenang jika diperlukan (perhatikan bahwa aturan gol tandang telah dihapuskan) (Peraturan Pasal 10.1).[14] Urutan pertandingan (kandang vs tandang) ditentukan melalui pengundian, kecuali final. Final telah ditentukan sebelumnya secara bergilir, dengan leg pertama akan diselenggarakan oleh tim dari wilayah Timur. Pertandingan ditentukan dalam undian tunggal yang dilakukan pada 28 Desember 2023.

Leg pertama dimainkan pada 13, 14 dan 15 Februari, dan leg kedua dimainkan pada 20, 21 dan 22 Februari 2024.

Leg pertama akan dimainkan pada 4, 5, dan 6 Maret, serta leg kedua pada 11, 12, dan 13 Maret 2024.

Leg pertama akan dimainkan pada 16 dan 17 April, dan leg kedua akan dimainkan pada 23 dan 24 April 2024.

Pemenang babak semifinal wilayah Timur akan menjadi tuan rumah pada leg pertama yang merupakan kebalikan dari final musim sebelumnya.

Matchday 1: 19-20 September 2023

Matchday 2: 3-4 Oktober 2023

Matchday 3: 24-25 Oktober 2023

Matchday 4: 7-8 November 2023

Matchday 5: 28-29 November 2023

Matchday 6: 12-13 Desember 2023

DAFTAR JUARA PIALA EROPA/LIGA CHAMPIONS